Langsung ke konten utama

[Hakikatnya Manusia Menjadi Tanah]


Hingga sampai saat ini berapa juta bahkan miliar manusia yang hanya  berambisi ingin hidup enak, tanpa berikhtiar untuk ikhlas menghadapi cobaan yang telah allah swt berikan kepadanya. malah terlihat ia menggerutu akan menghadapi masalah ia sendiri

Yakin kah manusia akan berumur panjang?

Padahal, mungkin saja bisa jadi muhasabah taubat ini yang terakhir, atau tahajud, dan sholat sholat fardu kita yang terakhir. Kita semua gaakan pernah tahu kapan allah swt memanggil dan malaikat akan menjemput manusia.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 57)

Lalu apa yang akan kita kerjakan selama kita masih berada di dunia ini?
Apa yang akan kita kerjakan? Apa selama ini kita akan terus melakukan bermaksiat? Atau beribadah? Beramal atau tidak beramal? Bedakwah atau hanya diam (padahal kita mengetahui).
>>> kita semua akan pulang kembali menghadap allah swt. Bukankah kita telah bersaksi di hadapan allah swt dan allah swt juga telah menentukan takdir semua tentang rejeki, jodoh, bahkan maut pun kita sudah di takdirkan, tinggal bagaimana kita pilih akan mati seperti apa? Sedang apa? Naudzubillah jika kita mati dengan keadaan sedang bermaksiat, jika seperti itu alasan apa yang akan jelaskan? Padahal dalam al-quran semua sudah jelas.

Lalu apa kita hanya cukup berdiam diri, karena allah swt telah menetapkan semuanya?

Sesungguh nya kita itu sebenar benar nya hina di hadapannya, karena manusia itu telah allah swt ciptakan dari tanah, dan akan kembali di dalam tanah. Maka dari itu kita sebagai manusia semestinya bergerak, bertaubat, sholat, berdersekahlah meminta ampun atas semua dosa yang dilakukan. Jika kita hanya diam maka genting atap rumah pun tercipta dari tanah dan ia hanya tetap diam, apa kita manusia mau disamakan seperti genting? Naudzubillah tsumma nauduzubillah.

Kita sudah jauh lebih sering mimikirkan hidup enak, tanpa memikirkan bagaimana kematian.


Jangan hanya memikirkan dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Kasual, Kausal, dan Klausa; Multitasking dalam Mencinta]

Katanya perihal tumbuh menjadi hal yang mengingatkan pada sesuatu secara bersamaan adalah suatu hal yang bagus tapi bukan hal yang baik  Seorang laki laki mempunyai cara perenungannya sendiri, tapi yaa begitulah, hanya sebatas lelaki, perenunganya tidak akan pernah mau rumit. Sebab perihal tumbuh menjadi upaya dewasa kita akan mengerti akhirnya setelah di tempa dengan apa yg tidak sesuai ekspektasi. kemudian seorang hamba mengevaluasi dengan menggunakan berbagai macam metodologi perjalanan hidup.  Ada pesan dari ku di hari dan bulan kelahiran, beberapa orang salah kaprah menilai nya dengan perayaan perayaan. Padahal penambahan usia sedikit dekat dengan ajal, jadi untuk apa dirayakan? Pada perayaan lahir dan Kasih Sayang tidak mengingatkan saya pada hal-hal yang penuh dengan cinta. Sebaliknya, bulan ini mengingatkan saya pada pencarian tanpa henti, kebingungan, dan cinta-cinta yang umurnya tidak panjang. Dulu, ketika masih belia, saya percaya bahwa cinta adalah sesuatu yang

[KEUTAMAAN TAUHĪD (BAGIAN KEENAM)]

بسم الله الرحمن الرحيم  السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته  الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه  لاحول ولاقوة إلا بالله ، رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا و بمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا ورسولا رَبِّ زدْنيِ عِلْماً وَ رْزُقْنيِ فَهْماً  Berkata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ _Barangsiapa yang bersaksi bahwasanya tidak ada dzaat yang berhak untuk disembah kecuali Allāh dan tiada sekutu bagi-Nya_   Man (مَنْ): "Barangsiapa". Syahida (شَهِدَ): "Bersaksi". Māsyā Allāh.  Perhatikan!  Karena sesungguhnya semua manusia tatkala berada di dalam kandungan, bahkan para arwah telah ditanya oleh Allāh: أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ _“Bukankah Aku ini Tuhanmu?”_ Maka semua arwah, calon-calon manusia, semua mengatakan:    قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ _"Kami bersaksi (akan ke-Esa-an, Engkau yā Allāh)."_   (QS. Al A'rāf: 172) Tidak ada suatu kemuliaan tatkala seseorang h

[MENYAMBUT BULAN RAMADHAN]

بسم الله الرحمن الرحيم  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  والْحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على أله و صحبه و من ولاه، ولا حول ولا قوة الا بالله، أما بعد Ini adalah halaqah yang ketiga dalam pembahasan Kitāb: صفة الصوم النبي ﷺ في رمضان (Shifatu Shaum Nabi ﷺ Fī Ramadhān), yaitu tentang Sifat Puasa Nabi ﷺ Pada Bulan Ramadhān. Karya dua syaikh yaitu Syaikh Salim bin Ied Al Hilali dan Syaikh Ali Hasan bin Abdul Hamid rahimahullāh. Kali ini kita akan membahas : بين يدى رمضان  _▪︎ APA SAJA YANG HENDAKNYA KITA PERSIAPKAN DAN KITA KETAHUI SEBELUM MEMASUKI BULAN RAMADHĀN_ Jadi kewajiban waliyyul amri dan seluruh kaum muslimin adalah menghitung bulan Syab'an, yaitu satu bulan sebelum bulan Ramadhān. Karena bulan-bulan qamariyyah atau hijriyyah jumlahnya kalau tidak 30 hari maka 29 hari. Dan penetapan masuknya setiap bulan, termasuk di dalamnya bulan Ramadhān, adalah dengan ru'yatul hilal (dengan melihat hilal), yaitu bulan sabit dipermulaan bulan qamariyyah atau hijriyyah.  Ketika