Langsung ke konten utama

[Bissmillahi Yang di Sanding Dengan Ar-Rahmani Ar-Rohimi]



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

" bismillahirrahmaanirrohiim"
Semoga makin memahaminya dan juga bisa diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Apa keutamaan dari kalimat basmallah ?

1, Memberikan keberkahan pada setiap kebaikan. Dengan bismillah akan dapat menyempurnakan keberkahan pada amal-amal kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dari Abu Hurairoh.

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللَّهِ (وفي رواية بِذِكْرِاللّه) فَهُو أَقْطَع (وفي رواية فَهُوَ أبتر)

Stiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain : dengan mengingat Allah) maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahannya. (Disahihkan oleh jama’ah, seperti Ibnu Shalah, Nawai dalam Adzkar-nya)

2, Allah Ta’ala membuka kitab-Nya yang paling angung, yaitu Alquran dengan lafadz basmalah. Demikian pula, semua surat dalam Alquran diawali dengan basmalah, kecuali surat At-Taubah.

3, Basmalah merupakan isi surat yang dikirim oleh Nabi Sulaiman ‘alaihis shalatu was salam kepada Ratu Saba’ yang ketika itu masih menyembah matahari. Allah berfirman, menceraitakan kisah mereka,

قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ ( ) إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ( ) أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

“Sang ratu berkata: Wahai para menteri, saya mendapatkan sepucuk surat yang mulia. Surat itu dari Sulaiman, isinya: Bismillahir rahmanir rahiim. Janganlah kalian bersikap sombong di hadapanku dan datanglah kepadaku dengan tunduk.” (QS. An-Naml: 29 – 31).

Tujuan utama Nabi Sulaiman mengirim surat ini adalah untuk mengajak mereka masuk Islam dan meninggalkan kekufurannya. Mengingat pentingnya tujuan ini, Nabi Sulaiman mengawalinya dengan basmalah.

4, Bacaan basmalah menjadi peng-awal untuk berbagai bentuk ibadah, seperti wudhu, atau mandi dan tayamum, menurut pendapat sebagian ulama. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْه

“Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmalah).” (HR. Abu Daud 101 dan dishahihkan al-Albani).

Hadis ini berbicara tentang wudhu, namun ulama mengqiyaskannya untuk mandi dan tayamum, karena semuanya adalah kegiatan bersuci.

5, Perlindungan dari setan ketika makan

Orang yang makan atau minum dengan didahului membaca basmalah sebelumnya maka setan tidak mampu untuk turut memakannya. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.”
(HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani).

Dari hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِى لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ

“Sesungguhnya setan dibolehkan makan makanan yang tidak dibacakan nama Allah ketika hendak dimakan.”(HR. Abu Daud no. 3766 dan dishahihkan al-Albani)

6, Penjagaan dari gangguan setan ketika berhubungan badan

dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

“Jika salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan dia membaca doa: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, …dst’, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)

7, Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia.

Seperti yang sering kita bahas, kita tidak bisa melihat jin, namun jin bisa melihat kita dalam semua keadaan. Tidak segan-segan, jin yang kurang bertanggung jawab, juga akan melihat kita dalam posisi ketika tidak berbusana. Untuk menanggulangi hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar ketika buka pakaian, kita tidak lupa membaca basmalah.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ: إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الخَلَاءَ، أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللَّهِ

“Penghalang antara mata jin dengan aurat bani Adam, apabila kalian masuk kamar kecil, ucapkanlah bismillah.” (HR. Turmudzi 606 dan dishahihkan al-Albani).

8, Penghalang setan untuk membuka tempat barang berharga.

Beberapa harta berharga yang kita simpan di malam hari, juga akan menjadi incaran setan. Dia berusaha mengganggu kita dengan mengotori makanan atau mengambil barang berharga itu. Untuk mengatasi hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya agar ketika menutup semua makanan dengan membaca basmalah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، وَأَغْلِقُوا الْبَابَ، وأطفؤا السِّرَاجَ، فإن الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ سِقَاءً، ولا يَفْتَحُ بَابًا، ولا يَكْشِفُ إِنَاءً، فَإِنْ لم يَجِدْ أحدكم إلا أَنْ يَعْرُضَ على إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ، فَلْيَفْعَلْ

“Tutuplah bejana, ikatlah geribah (tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit), tutuplah pintu, matikanlah lentera (lampu api), karena sesungguhnya setan tidak  mampu membuka geribah yang terikat, tidak dapat membuka pintu, dan tidak juga dapat menyingkap bejanan yang tertutup. Bila engkau tidak mendapatkan tutup kecuali hanya dengan melintangkan di atas bejananya sebatang ranting, dan menyebut nama Allah, hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim)

9, menghalangi setan menginap di dalam rumah

Bacaan basmalah diucapkan ketika masuk rumah, bisa menjadi penghalang bagi setan untuk ikut memasukinya atau menginap di dalamnya.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

“Jika seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan akan berteriak: ‘Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan malam.’ Namun jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka setan mengatakan, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’ dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan maka setan mengundang temannya, ‘Kalian mendapat jatah menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim).




Mari, kita amalkan setiap mengawali kebaikan dan aktivitas dengan mengucapkan basmalah agar menjadi ibadah dan penuh berkah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Kasual, Kausal, dan Klausa; Multitasking dalam Mencinta]

Katanya perihal tumbuh menjadi hal yang mengingatkan pada sesuatu secara bersamaan adalah suatu hal yang bagus tapi bukan hal yang baik  Seorang laki laki mempunyai cara perenungannya sendiri, tapi yaa begitulah, hanya sebatas lelaki, perenunganya tidak akan pernah mau rumit. Sebab perihal tumbuh menjadi upaya dewasa kita akan mengerti akhirnya setelah di tempa dengan apa yg tidak sesuai ekspektasi. kemudian seorang hamba mengevaluasi dengan menggunakan berbagai macam metodologi perjalanan hidup.  Ada pesan dari ku di hari dan bulan kelahiran, beberapa orang salah kaprah menilai nya dengan perayaan perayaan. Padahal penambahan usia sedikit dekat dengan ajal, jadi untuk apa dirayakan? Pada perayaan lahir dan Kasih Sayang tidak mengingatkan saya pada hal-hal yang penuh dengan cinta. Sebaliknya, bulan ini mengingatkan saya pada pencarian tanpa henti, kebingungan, dan cinta-cinta yang umurnya tidak panjang. Dulu, ketika masih belia, saya percaya bahwa cinta adalah sesuatu yang

[KEUTAMAAN TAUHĪD (BAGIAN KEENAM)]

بسم الله الرحمن الرحيم  السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته  الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه  لاحول ولاقوة إلا بالله ، رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا و بمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا ورسولا رَبِّ زدْنيِ عِلْماً وَ رْزُقْنيِ فَهْماً  Berkata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ _Barangsiapa yang bersaksi bahwasanya tidak ada dzaat yang berhak untuk disembah kecuali Allāh dan tiada sekutu bagi-Nya_   Man (مَنْ): "Barangsiapa". Syahida (شَهِدَ): "Bersaksi". Māsyā Allāh.  Perhatikan!  Karena sesungguhnya semua manusia tatkala berada di dalam kandungan, bahkan para arwah telah ditanya oleh Allāh: أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ _“Bukankah Aku ini Tuhanmu?”_ Maka semua arwah, calon-calon manusia, semua mengatakan:    قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ _"Kami bersaksi (akan ke-Esa-an, Engkau yā Allāh)."_   (QS. Al A'rāf: 172) Tidak ada suatu kemuliaan tatkala seseorang h

[MENYAMBUT BULAN RAMADHAN]

بسم الله الرحمن الرحيم  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  والْحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على أله و صحبه و من ولاه، ولا حول ولا قوة الا بالله، أما بعد Ini adalah halaqah yang ketiga dalam pembahasan Kitāb: صفة الصوم النبي ﷺ في رمضان (Shifatu Shaum Nabi ﷺ Fī Ramadhān), yaitu tentang Sifat Puasa Nabi ﷺ Pada Bulan Ramadhān. Karya dua syaikh yaitu Syaikh Salim bin Ied Al Hilali dan Syaikh Ali Hasan bin Abdul Hamid rahimahullāh. Kali ini kita akan membahas : بين يدى رمضان  _▪︎ APA SAJA YANG HENDAKNYA KITA PERSIAPKAN DAN KITA KETAHUI SEBELUM MEMASUKI BULAN RAMADHĀN_ Jadi kewajiban waliyyul amri dan seluruh kaum muslimin adalah menghitung bulan Syab'an, yaitu satu bulan sebelum bulan Ramadhān. Karena bulan-bulan qamariyyah atau hijriyyah jumlahnya kalau tidak 30 hari maka 29 hari. Dan penetapan masuknya setiap bulan, termasuk di dalamnya bulan Ramadhān, adalah dengan ru'yatul hilal (dengan melihat hilal), yaitu bulan sabit dipermulaan bulan qamariyyah atau hijriyyah.  Ketika