Sekedar realisasi satu sasaran atau bahkan beberapa tumpukan
Tinggal bagaimana kita menyelesaikan sebuah persoalan
Menyarankan sangat penting pertumbuhan bagi kehidupan
Semua kutipan yang menjurus pengelola kebahagiaan
Adalah kata kata pesastra yang bijak selalu membakukan
Memiliki hubungan secara financial merasa puas mencapai bahagia
Anda lah satu satunya yang mendefinisikan keberhasilannya
Tak perlu menjabarkan apa yang membuat puncak kesuksesan
Karena keberhasilan adalah tapak langkah yang kita semua ketahui
Mungkin saja di depan pintu mu sudah ku tunggu akan ku begal dirimu
Atau mungkin di depan pintu mu aku menunggu rezeki dari mu
Yang benar saja tuan aku sebatas mencari nafkah demi semasak di makan
Namun pada intinya kamilah yang merapihkan jalan keberhasilan di rumah
~KB
Sebenarnya kita yang terlalu berambisi, padahal allah swt telah menetapkan takdir nya masing-masing. Contohnya tentang hal rezeki, kebanyakan dari kita terlalu banyak mengeluh tentang apa yang di dapatkan atas usahanya, padahal allah telah jelas menetapkan takaran rezeki hamba nya masing-masing. Coba deh bayangkan dari setiap kita. terutama kepada saya. pernah mendapatkan jawaban dari sahabat bahwa:
"jika mengibaratkan rezeki itu adalah air, sedangkan kita dalam keadaan haus. lalu allah memberikan sebotol minuman, apakah kita akan bisa mensyukuri nya?" akan berbeda lagi jika ceritanya begini: "jika kita haus lalu allah memberikan kita air sebesar dan seluas samudra, apakah kita akan tenggelam di dalam nya?. lalu dimana kita akan mensyukuri nikmat air tersebut?".
Allah SWT berfirman:
وَاَ مَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa ammaa bini'mati robbika fa haddis
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."
(QS : 93 Ad-Dhuha 11)
Maka jika saya simpulkan disini, jadi bukan seberapa kita harus mendapatkan hasil dari apa yang kita usahakan, tapi seberapa kita mensyukuri hasil dari apa yang kita usahakan, toh jika kita mendaki sebuah gunung yang di nikmati bukan sebuah puncak kan? "Melainkan sebuah puncak keberhasilan"
Tinggal bagaimana kita menyelesaikan sebuah persoalan
Menyarankan sangat penting pertumbuhan bagi kehidupan
Semua kutipan yang menjurus pengelola kebahagiaan
Adalah kata kata pesastra yang bijak selalu membakukan
Memiliki hubungan secara financial merasa puas mencapai bahagia
Anda lah satu satunya yang mendefinisikan keberhasilannya
Tak perlu menjabarkan apa yang membuat puncak kesuksesan
Karena keberhasilan adalah tapak langkah yang kita semua ketahui
Mungkin saja di depan pintu mu sudah ku tunggu akan ku begal dirimu
Atau mungkin di depan pintu mu aku menunggu rezeki dari mu
Yang benar saja tuan aku sebatas mencari nafkah demi semasak di makan
Namun pada intinya kamilah yang merapihkan jalan keberhasilan di rumah
~KB
Sebenarnya kita yang terlalu berambisi, padahal allah swt telah menetapkan takdir nya masing-masing. Contohnya tentang hal rezeki, kebanyakan dari kita terlalu banyak mengeluh tentang apa yang di dapatkan atas usahanya, padahal allah telah jelas menetapkan takaran rezeki hamba nya masing-masing. Coba deh bayangkan dari setiap kita. terutama kepada saya. pernah mendapatkan jawaban dari sahabat bahwa:
"jika mengibaratkan rezeki itu adalah air, sedangkan kita dalam keadaan haus. lalu allah memberikan sebotol minuman, apakah kita akan bisa mensyukuri nya?" akan berbeda lagi jika ceritanya begini: "jika kita haus lalu allah memberikan kita air sebesar dan seluas samudra, apakah kita akan tenggelam di dalam nya?. lalu dimana kita akan mensyukuri nikmat air tersebut?".
Allah SWT berfirman:
وَاَ مَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa ammaa bini'mati robbika fa haddis
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."
(QS : 93 Ad-Dhuha 11)
Maka jika saya simpulkan disini, jadi bukan seberapa kita harus mendapatkan hasil dari apa yang kita usahakan, tapi seberapa kita mensyukuri hasil dari apa yang kita usahakan, toh jika kita mendaki sebuah gunung yang di nikmati bukan sebuah puncak kan? "Melainkan sebuah puncak keberhasilan"
Komentar
Posting Komentar